Wednesday, September 8, 2010

No More Lies, Only Happiness

Are you living in lies?
Are you living in hypocrites?

Are you living in overprotected life?
Are you frightened by perfection?

Are you feeling so ambitious about something?


Kata-kata itu yang menjadi bahan renungan saya sekarang. Ya, saya terkadang merasa hidup dalam kebohongan. Kebohongan besar, yang hanya saya dan Tuhan yang tau. Saya munafik? Ya, saya memang munafik. Tidak perlu terlalu naif, semua manusia di dunia adalah makhluk yang munafik bukan? Saya selalu merasa terjebak dalam kehidupan yang mengekang. Saya takut akan kesempurnaan? Ya! Saya teramat benci dengan kesempurnaan, namun ini berbeda dengan rasa iri. Saya berambisi dalam meraih suatu hal? Ya, mungkin saja.

Apa kalian pernah merasakan hal yang sama seperti yang saya rasakan? Kalian tahu yang paling menyakitkan apa? Ketika menyadari keadaan kita yang seperti ini, itu yang paling menyakitkan dan menyedihkan (Yep, like you know what I mean). Ketika menyadari adanya kebohongan, kemunafikan, keterkekangan, ketakutan, dan juga ambisi yang berlebihan orang akan mulai berontak dan mulai untuk membenahi keborokan-keborokan tersebut. Ketika saya mulai menyadari keborokan-keborokan tersebut, tentu saya akan membereskan dan kembali memulai dari 0, Start for My Own Birth. Dari situlah saya mencoba mencari keberuntungan untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik dan lebih membahagiakan. Memulai semua dari awal tentu bukan hal yang mudah, tapi jika mempunyai niat yang besar untuk meraih kebahagian, lambat laun pasti akan tercapai kan? (Baca: kebahagiaan dalam hal apapun).

Tapi yang perlu diingat adalah dalam menemukan suatu kebahagiaan tentu tidak dengan kebohongan. Dalam menemukan kebahagiaan, tentu tidak dapat dilalui seorang diri.

No more lies, write into a right name.
Happiness is only REAL when shared.
(Into The Wild)





1 comment:

  1. there is a pleasure in the pathless woods
    let me take you into the wild

    ReplyDelete