Wednesday, July 20, 2011

I'm just not in a good mood

Saya punya banyak foto, saya punya banyak cerita.. tapi saya belum mau menulis. Im not in a good mood to express what i feel. Too bad...

Mungkin besok, mungkin lusa, mungkin di hari-hari yang akan datang semangat saya muncul kembali. Tapi tidak untuk sekarang.....


NB: I think I'm gonna deactive my facebook accont for awhile.Yep, it's a personal thing.

I had a dream, I could fly from the highest swing



I was a little girl alone in my little world who dreamed of a little home for me.
I played pretend between the trees, and fed my house guests bark and leaves, and laughed in my pretty bed of green.

But it's just only a dream....

Monday, May 23, 2011

I'll send up a prayer and down a wish


"Puncak kangen paling dahsyat ketika dua orang tak saling menghubungi tetapi keduanya diam-diam saling mendoakan" - Sujiwo Tejo
Saya tidak tahu apa kamu mendoakan saya, tapi saya selalu mendoakan dan menyumpahi kamu agar bahagia :')

Wednesday, January 19, 2011

Family


Other things may change us, but we start and end with family - Lee Iacocca

I love you all. x

Sunday, January 9, 2011

Fallin' Love Too Easily but Never Quite So Fast

Do you have a bestfriend? I mean a real BESTFRIEND? Have you ever fallin' in love with that your bestfriend? I did.

Saya punya sahabat dan saya selalu rindu dengan sahabat saya itu. Err, but wait are we still a bestfriend? Well, I'm not sure. Kita sudah lose contact. Sudah tidak pernah saling menyapa, sudah tidak pernah bertukar cerita, sudah tidak pernah tahu kehidupan masing-masing. Hidup saya dan hidup dia, biar menjadi urusan masing-masing.

Dulu kami pernah punya cerita, legenda. Dia yang selalu didampingi oleh pasanganya dan saya yang juga ditemani oleh pasangan, namun tak lupa untuk saling tukar menukar cerita tentang kehidupan pribadi. Setiap hari, pasti selalu ada cerita yang terlontar dari mulut masing-masing. Entah itu tentang keluarga, sekolah, musik, sampai urusan pacar. Setiap hari seperti itu, selalu. Kalau tidak mendengar suara dia sehari saja janggal rasanya, kalau tidak bertemu dia di sekolah sebentar saja aneh rasanya. Ketika jam istirahat berbunyi, saatnya saya yang mencari-cari dia hanya untuk mengobrol walau cuma sebentar.Ketika ada jeda waktu pergantian pelajaran, saatnya dia untuk menghampiri kelas saya hanya untuk memberikan sepotong kertas untuk dipamerkan. Puisi, iya dia tipe cowok puitis yang suka membuat puisi dan lirik lagu. Tipe yang banyak disukai oleh para cewek di sekolah. Ya.. termasuk saya.. Tapi berbeda dengan para cewek-cewek itu, yang saya suka dari dia bukan karena dia tipe a-romantic-guy, melainkan karena he knows how to treat a woman. Sopan, santun, pengambil hati orang tua, pintar, sederhana dan masih banyak lagi.

Saya tidak tahu kapan tepatnya mulai menaruh rasa pada sahabat saya itu. Tapi yang saya ingat, setiap dia menunjukan kedekatanya dengan si pacar hati mulai memanas. Setiap saya menangkap pandangan dia sedang bersama si pacar pasti hati bergejolak. Iya, saya cemburu. Ketika saya cemburu, saya lebih banyak diam dan menunjukan sikap-sikap yang tidak ramah. Sering marah, moody-an, jutek.. itu semua saya tunjukan ke dia. Namun sikap-sikap itu pasti tidak bertahan lama karena saya dengan mudahnya luluh karena sikap dia yang memang cepat mengambil hati orang (re: saya). Kejadian itu terus berulang-ulang, sampai akhirnya dia tahu kalau saya menaruh hati. Malu bukan main rasanya saat itu. Yang saya ingat waktu itu saya lagi single dan dia sudah punya pacar. Hubunganya jadi aneh antara saya dan dia. Sampai akhirnya dia putus dan saya tetap single. Keadaan kembali normal dan saya mulai berhubungan lagi sama dia. Aneh, karena seperti menjalin komunikasi yang tersusun secara hati-hati dan rapih. Entah karena dia terlanjur tahu saya menaruh hati padanya atau bukan.

Suatu hari saya mengatakan sesuatu ke dia, 'A bestfriend will be still a bestfriend'. Don't know what happen, tapi saya yakin bilang itu supaya meyakinkan kalau saya sudah nggak suka sama dia. Norak banget, padahal saya tahu kalau ada di dekat dia aja jantung masih berdegup kencang. Self denial.. Entah seperti apa detail kejadian selanjutnya, namun yang saya tau we do have same feeling. I feel it, he feels it. We feel it. But nothing happen.

Perpisahan sekolah sudah mulai mendekat dan saatnya menentukan kehidupan masing-masing. Termasuk melanjutkan sekolah di mana.. dan kami tahu kami mempunyai pilihan yang berbeda. Dia takan tinggal di luar kota bersama orang tuanya, dan saya tetap di sini. Sedih rasanya waktu itu, seperti akan kehilangan sesuatu yang berharga. Tak banyak kata, hanya sebuah pelukan. Selanjutnya.. kami menjalani kehidupan masing-masing.

Komunikasi diantara kami tidak pernah putus. Selalu memberikan kabar satu sama lain tiap harinya. Lebih intens dari komunikasi sebelumnya semasa dulu. Sampai akhirnya saya dan dia pacaran. But the saddest part, kami malah sering berantem. Tidak tahu apa alasanya.. and it didn't works. Putus pun jadi keputusan terakhir.

Saya menjalani hidup saya.. dia menjalani hidupnya.. Saya tidak pernah menyapanya, dia tidak mengucapkan tahun baru kepada saya. Saya tidak mengucapkan selamat ketika dia ulang tahun, dia tidak pernah bersilahtuhrahmi lagi. No communication at all.

Dia menguhubungi saya, daya menyambutnya. Kami memperbaiki semua komunikasi yang terputus. Mulai membangun rasa nyaman diantara kami berdua. Dan berujung.. saya kembali berpacaran dengan dia. Saya yang salah, saya selalu salah. Saya masih punya masalah malah melibatkan dia masuk ke dalam masalah. And still, it didn't work. We broke up, and it was all my mistake. Still, no communication at all after that.

There was a reunion, kami mulai berkomunikasi lagi and yep, somehow I felt like we're on again. But, wait! There's must be something wrong. Feels like.. am I your f--- buddy?? And I'm all mad. NO COMMUNICATION AT ALL.

Berakhir seperti itu. Jujur saya sudah tidak mau berhubungan lagi sama dia.. For me it was really funny. And yep, mungkin seharusnya yang saya utarakan dulu itu benar-benar harus diterapkan. A best friend will be still a bestfriend. When you're in love with your bestfriend don't you ever think to have a-happy-ending-love-story with him. When you break up you'll lose two important persons in your life at the same time, a boyfriend and a boy friend.

Sebut saya skeptis atau apapun itu tentang hubungan percintaan dengan sahabat sendiri, but believe me it's a bad idea to have a relationship with your bestfriend.

Saturday, December 4, 2010

You


For those doubts that swirl all around us
For those lives that tear at the seams
We know
Were not what we've seen

Saturday, November 20, 2010

Gloomy 21st of November

Today is my Birth Day, I'm glad about it. Thank God, I still have time to grateful the whole things that have been given to me. But can I tell the truth? This is not my best-born-day ever. Too many dramas. Can stand it, and yep that was all my faults. I'm too naive, I'm a bad liar, it was a shame. But once again, I'm only a human. Nobody's perfect in this world ayte? Sorry for the troubles, sorry for the heart-breaking stories, sorry for the battle of mind and heart. Sorry for those things, heart.

Friend(s) told me that there must be no more cries, only happiness. They're right. I promise to myself there will be no more cries and lies. Can I do it for myself? I wish I could...

Dear God, You have to save me. Those bad things; habits-dramas-foolishness, can You keep those things away from me? I'm begging You.

Dear Problems-Drama or whatever your name, my God is bigger than you. So don't too confident you can bring me down as far as you want to. Cause I believe, God is always be with me.

and.. Thank you friend(s) you are the nicest-humble-sweet-kind person that I have ever met. Thanks for everything.